Sebelas tahun silam ia mencetak dua gol pada
debutnya di Liga Inggris. Hingga kini ia masih garang di kotak penalti
lawan. Alan Searer, si "Malaikat dari Utara", didaulat sebagai Pemain
Liga Inggris Dekade ini.
Di luar lapangan Shearer memang sosok yang pemalu, tapi di lapangan
hijau ia menjelma seperti monster. Sebagai ujung tombak ia tak kenal
rasa takut. Banyak pemain lawan merasa ngeri pada dua kekuatannya;
menjebol gawang musuh dan mengakali bek-bek musuh. Shearer bukanlah
tipikal penyerang oportunis karena rajin mencari bola. Saking giatnya,
ia kerap dikritik lantaran gemar memanfaatkan sikunya setiap kali
berduel di udara dengan pemain lawan.
Tapi Shearer adalah Shearer yang punya skil komplit. Ciri khasnya adalah
tendangannya yang luar biasa keras. Jika mengambil bola-bola mati, ia
cukup memilih ke arah mana bola akan diarahkan, lalu dihantamnya
kuat-kuat. Cara ini berbeda dengan, misalnya, Hristo Stoichkov atau
David Beckham, yang piawai melakukan tendangan pisang.
Shearer remaja adalah tukang bersih-bersih sepatu para seniornya di klub
Southampton. Baru pada tahun 1987--baru berumur 17 tahun--ia resmi
berstatus pemain profesional. Setelah dipinang Blackburn Rovers (1992),
dimulailah karirnya yang gemerlapan itu di Premier League. Pada
penampilan perdananya, melawan Crystal Palace, dua gol langsung ia ukir.
Empat musim kemudian, ia memilih memperkuat Newcastle United, klub asal
kota kelahirannya, meskipun Manchester United juga meminangnya. Dengan
harga transfer 15 juta poundsterling, penganut nomor punggung 9 itu
menjadi pemain termahal dunia saat itu. Di tahun yang sama ia pun
terpilih sebagai pemain terbaik dunia nomor tiga setelah Ronaldo dan
George Weah.
Untuk level tim, Pria berbintang Leo ini memang tergolong miskin.
Satu-satunya tropi juara yang ia rengkuh hanya gelar Liga Inggris
bersama Blackburn di tahun 1995--pernah bikin dua kali hat-trick dalam sebulan. Tapi untuk level individu, tak terhitung berapa penghargaan yang pernah ia raih.
Pemain yang oleh penggemarnya dijuluki "Angel of the North" itu
merupakan satu-satunya pemain yang mampu menjadi topskor Premier League
sebanyak tiga kali dengan jumlah gol di atas 30. Titel Pemain Terbaik
Liga Inggris diraihnya dua kali, yakni tahun 1995 dan 1997. Total, sudah
lebih dari 300 gol ia persembahkan buat klub-klubnya, di mana 200 lebih
dibuat di pentas Premier League. Newcastle dan Blackburn masing-masing
telah ia sumbang lebih dari 100 gol.
Hari Minggu (27/4/2003) malam waktu London, Shearer memperoleh
penghargaan yang pasti membuatnya bangga. Ia dinobatkan sebagai Pemain
Liga Inggris Dekade ini (musim 1992/1993-2002/2003). Ia dipilih oleh
sebagian besar fans dari 184 negara yang mengikuti poling resmi yang
diadakan Premier League, plus penilaian para pakar sepakbola di Inggris.
Ia mengalahkan antara lain legenda Manchester United Eric Cantona dan
pahlawan Arsenal Tony Adams.
"Aku selalu ingat pertandingan pertamaku di Premier League pada Agustus
1992, di mana aku mencetak dua gol (untuk Blackburn). Setelah itu,
sungguh aku memiliki 10 musim yang luar biasa. Meskipun dalam
perjalanannya aku kerap mendapat cedera maupun momen-momen mengecewakan
lainnya, tapi tak seorang pun yang dapat menulis lebih baik mengenai
riwayatku (ketimbang diriku sendiri)," ujar pemilik 63 cap untuk timnas Inggris dengan hasil 30 gol itu.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 comments :
Post a Comment