Ryan Giggs, Goyangnya itu Lho!

Bagi orang Inggris kekurangan Ryan Giggs adalah dia bukan orang Inggris. Melihat Giggs bermain orang akan melihat sesosok penari yang meliuk-liuk dengan bola. Goyangannya tak kalah maut dengan Inul.
Setiap bek kanan lawan yang bertanding melawan Manchester United mesti siap dibikin ngos-ngosan oleh Giggs. Kecepatan larinya sungguh menakjubkan. Tapi ia bukanlah "babi hutan" yang kalau lari bisanya cuma lurus. Bagi Giggs, kurang afdol rasanya kalau belum men-drible bola sambil menyusuri pinggir lapangan sebelah kiri yang menjadi wilayah kekuasaannya.
Justru di situlah ciri khas pemain Wales yang satu ini. Dengan meliuk-liukkan tubuhnya yang liat, Giggs kerap membuat gerakan yang sulit ditebak para pengawalnya. Setelah memukau penonton dengan goyangannya, aksi Giggs tersebut biasanya dilengkapi dengan akurasi umpan silang yang jitu. Bomber-bomber MU mulai dari Andy Cole, Dwight Yorke, Teddy Sheringham, sampai Ruud van Nistelrooy pasti senang mendapat pelayanan seperti itu--selain dari David Beckham di sayap kanan.
Selain berfungsi sebagai pengumpan tokcer, Giggs juga cukup bisa diandalkan untuk menjebol gawang lawan. Hari Rabu (26/2/2003) dinihari tadi Gianluigi Buffon menjadi saksinya. Penjaga gawang nomor satu Italia itu dibuat tak berdaya oleh sepakan Giggs ketika MU mempecundangi Juventus 3-0 di Liga Champions. Bukan cuma sekali, tetapi dua kali. Bagi Giggs yang berkaki kidal, gol-gol tersebut juga lumayan spesial karena dibuat dengan kaki kanan.
Melihat aksi Giggs semalam, Presiden Inter Massimo Moratti tentu semakin kepincut hatinya untuk memboyong pemain kelahiran 29 November 1973 itu ke San Siro. Maklum, Raja Minyak dari kota Milan itu sudah lama memendam perasaan cinta kepada Giggs, dan telah menyatakan kesiapannya merogoh kocek dalam-dalam untuk membelinya dari Old Trafford.
Setidaknya, mimpi buruk Giggs dua pekan lalu telah terbayar. Kala itu, saat MU dikalahkan Arsenal di Piala FA, ia gagal mencetak gol meskipun gawang David Seaman sudah kosong-melompong alias sudah 99,9 persen bisa dijebol. Saking tidak percaya, komentator pertandingan itu sampai menyebut insiden tersebut sebagai "penyia-nyiaan peluang emas terburuk sepanjang sejarah". Ya ampun.
Giggs adalah salah satu produk asli MU yang telah menjadi bintang. Adalah Sir Alex Ferguson sendiri yang datang langsung ke rumah Giggs di Manchester untuk memintanya belajar di Old Trafford. Saat itu usianya baru 14 tahun dan menjadi anggota sebuah klub pelajar bernama Dean's Youth FC. Fergie amat beruntung karena Manchester City pernah menolak rekomendasi pelatih Giggs kala itu.
Debut profesional Giggs untuk MU terjadi pada 2 Maret 1991. Sejak itu, bersama rekan-rekan seangkatannya, Giggs berandil besar dalam mengangkat reputasi Red Devils sebagai salah satu klub terbaik di Eropa bahkan dunia. Ia juga merupakan pemain termuda yang pernah membela timnas Wales, yakni 17 tahun 321 hari saat melawan Jerman Barat di suatu pertandingan persahabatan. Ironisnya, status Giggs sebagai orang Wales justru membuat karir internasionalnya tak pernah mengkilat. Ini lantaran Wales sering jadi anak bawang di Eropa.
Toh perihal kemampuan Giggs tak ada yang meragukannya, terutama sekali goyangannya itu tadi. Sampai-sampai Ferguson terkesima dengan gaya anak buahnya itu. "Kalau dia bermain pada level terbaiknya, cuma sedikit saja yang bisa menyentuhnya di dunia ini," puji Fergie.
Share on Google Plus

About Buncis

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Post a Comment