Pavel Nedved Adalah Totalitas

Sewaktu Juventus menjual Zinedine Zidane ke Real Madrid, para Juventini sedih bukan main. Tapi tidak lama. Sekarang ini, bila ditanya mereka pasti akan menjawab: "Zizou siapa? Kami sudah punya Nedved kok".
Nedved yang mana? Gampang. Jika Juventus bertanding, cari saja pemain bernomor punggung 11, yang rambut pirangnya dibiarkan tergerai, yang tampangnya sekilas mirip paduan antara dua aktor Hollywood, Patick Swayze dan Christian Slater. Lagipula, cuma ada seorang Nedved, tipikal pemain serba bisa dengan fighting spirit nomor satu di dunia.
Kalau sekadar semangat juang yang supertinggi, memang masih ada Gennaro Gattuso, misalnya. Tapi dari skil individu yang lain, kemampuan Nedved masih di atas gelandang AC Milan itu. Selain tak pernah berhenti sebelum 90 menit, Nedved juga punya kecepatan lari yang tinggi; visi bagus dalam membaca permainan; power yang kuat; umpan yang akurat; serta tendangan kaki kanan dan kiri yang sama keras.
Publik Lazio lebih menyayangkan penjualan dirinya ketimbang Juan Veron yang dilego ke Manchester dua musim lalu. Yang bikin tambah bete, baru semusim di Juventus Nedved langsung mempersembahkan gelar scudetto. Demikian pula musim ini. Bedanya, musim ini penampilan Nedved sedang hot-hotnya.
Hampir semua pengamat Seri A, termasuk Pelatih Bianconeri Marcelo Lippi, sepakat menunjuk pemain berjuluk "Czech Cannon" (meriam Ceko) itu sebagai nyawa utama La Vecchia Signora musim ini. Jadi tak usah terkejut apabila mayoritas jurnalis bola Italia memilihnya sebagai Pemain Terbaik Seri A musim 2002/2003. Jangan kaget pula apabila di penghujung tahu nanti ia menjadi kandidat terkuat peraih tropi Golden Ball alias pemain terbaik Eropa 2003.
"Dengan dia berada di lapangan, permainan menjadi berbeda buat kami. Kesempatan mencetak gol menjadi lebih sering tercipta," begitu komentar penyerang Juve David Trezeguet.
Pemalas
Nedved bermain bola sejak usia lima tahun. Saat menginjak remaja (18 tahun), lelaki kelahiran 30 Agustus 1972 itu harus masuk kamp wajib militer dan bergabung di klub tentara Dukla Praha. kala itu kiper legendaris Ivo Viktor menyebut Nedved sebagai anak pemalas yang tak mau menyiksa dirinya sendiri. Kelak kritikan tersebut menjadi cambuk bagi Nedved dan akhirnya berbalik 180 derajat.
Selepas dari kamp militer Nedved direkrut klub terkuat di Cekoslowakia, Sparta Praha. Hingga tahun 1995/1996 ia mulai menjelma sebagai pemain jempolan. Namun namanya mulai go international sewaktu membela timnas Ceko di Piala Eropa 1996. Bersama Patrik Berger, Karel Poborsy, dan lain-lain ia turut mengantarkan tim dadakan tersebut---ditunjuk sebagai pengganti Yugoslavia yang didiskualifikasi karena perang Balkan---sampai ke babak final, sebelum dikalahkan Jerman lewat gol emas Olivier Bierhoff.
Maka jadilah ia sebagai salah satu pemain yang paling diincar di bursa transfer. Semula ia tinggal selangkah lagi masuk ke PSV Eindhoven, namun belakangan memilih Lazio, bermain di Liga Italia. Di klub asal kota Roma itu Nedved bukanlah pemain termahal, tapi aksinya justru yang paling menonjol. Di musim keduanya Presiden Sergio Cragnotti sampai berikrar tak akan menjual pemain yang juga dijuluki "si Roket" ini.
Selama lima musim berseragam Biancoceleste Nedved menyumbangkan satu gelar scudetto, dua Coppa Italia, dua Super Coppa Italia, satu Piala Winners, dan satu Piala Super Eropa. Namun karena faktor ekonomi Cragnotti pun terpaksa melegonya ke Juventus, seusai Piala Eropa 2000 di mana Nedved dan Ceko kembali tampil memukau.
Di Ceko sosok Nedved adalah raja. Pemain legendaris Josep Masopust menyebutnya sebagai pemain terbaik yang pernah dimiliki negara ini. Dalam enam tahun terakhir ia sudah empat kali dinobatkan sebagai Pemain Ceko Terbaik. Ia juga ditunjuk sebagai Pemain Ceko Dekade ini.
Penghargaan individual lain yang pernah disandangnya adalah Pemain Asing Terbaik di Seri A tahun 2001. Tapi mungkin yang paling banyak adalah penghargaan Man of the Match, karena totalisnya dalam bermain tak pernah surut.
Nedved menikahi wanita bernama Ivana saat masih berumur 21 tahun. Pasangan ini telah dikaruniai satu anak laki-laki dan satu perempuan. Fans Mike Tyson dan aktris Julia Roberts ini juga punya hobi mengoleksi minuman anggur (wine). Jika punya waktu senggang ia sering mengisinya dengan bermain tenis atau menonton film. Braveheart adalah film favoritnya.
Foto: Pavel Nedved. Raja di Ceko. Totalitas adalah nama tengahnya.
Share on Google Plus

About Buncis

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Post a Comment