Gennaro Gattuso, Si Braveheart

Gayanya bermain mudah dikenal. Seruduk sana, seruduk sini. Gennaro Gattuso adalah perebut bola nomor satu di Italia. Itu sebabnya dia selalu menjadi pilihan utama tak tergantikan di AC Milan.
"Aku bermain sebisa yang aku tunjukkan. Rino Gattuso tidak akan pernah bisa menjadi Pele," demikian ungkapan Gattuso dalam memfilsafatkan gaya bermainnya. Gattuso menyadari, dirinya tidak sempurna sebagai pengumpan. Dia juga tidak mahir dalam hal shooting ke gawang.
Namun, keahliannya dalam penempatan posisi bertahan dan merebut bola hampir tiada banding. Determinasinya luar biasa. Semua itu ditambah dengan daya juangnya di lapangan yang tidak pernah padam. Hampir sepanjang 90 menit, Gennaro Gattuso selalu berlari dan berlari.
Menempel setiap lawan yang membawa bola dan bila perlu merampasnya. Itulah sebabnya Gattuso diberi julukan Rino alias Badak.
AC Milan membeli Gattuso dari Salernitana tahun 1999 yang saat itu terkena degradasi. Selama di Salernitana, Gattuso bermain 15 kali dan selalu menjadi andalan timnas U-21.
Sebelum bermain di Salernitana, Gattuso pernah menjalani kerasnya Liga Skotlandia bersama Glasgow Rangers yang membawanya dari Perugia. Gattuso pergi ke Skotlandia dengan status bebas transfer setelah Presiden Perugia Luciano Gaucci tidak mau menawarinya kontrak tetap.
Gattuso beruntung saat itu ketika bintang Glasgow, Stuart McCall mengalami cedera. Pelatih Smith pun membawanya ke tim inti sejak musim 1998. Di usia yang cukup muda, Gattuso sudah merasakan bermain bersama bintang-bintang terkenal semacam Paul Gascoigne dan Brian Laudrup.
Gattuso meninggalkan Glasgow karena pelatih baru, Dick Advocaat memaksanya bermain sebagai bek tengah. Pikir Gattuso, posisi itu membuatnya tidak bisa berperan untuk menyerang.
Apa boleh buat, dia terpaksa kembali ke Italia bersama Salernitana demi mempertahankan idealismenya. Masa depannya bertambah cerah setelah klub raksasa, AC Milan membelinya.
Gaya bermain Gattuso membuatnya dijuluki oleh fans Glasgow sebagai "Braveheart". Pelatih AC Milan, Alberto Zaccheroni memujinya sebagai pemain yang memenuhi unsur sepakbola modern. Berkat daya juangnya itulah, timnas Italia selalu memakai jasanya.
Gattuso yang baru membuat satu gol untuk AC Milan sejak 1999 dan itu dibuat ke gawang Bologna musim 1999/2000. Cita-citanya sekarang adalah bagaimana merasakan gelar juara. "Karena aku belum pernah merebut gelar, aku ingin disini (AC Milan) untuk jangka waktu yang panjang," tegas Gattuso 9 Januari lalu baru merayakan ulang tahunnya ke-25.
Share on Google Plus

About Buncis

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Post a Comment